Friday, August 10, 2012

Renungan 10 Aug 2012

Renungan Harian Katolik "Bahasa Kasih"
Jumat, 10 Agustus 2012
 

2Kor 9:6-10
Mzm 112:1-2,5-9
Yoh 12:24-26 


PENGORBANAN DIRI 

...tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. - Yoh 12:24
 

Kita tentu ingat peribahasa “rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya”.
Namun yang lebih tepat bagi saya, dengan menyisihkan sebagian uang yang kita miliki maka kita akan memiliki sejumlah uang di kemudian hari.
Tapi proses menabung itu yang tidak enak, karena kita harus mengorbankan sebagian uang kita untuk tidak digunakan dan hanya untuk disimpan.
Pengorbanan memang tidak enak, tapi tidak ada kesenangan tanpa pengorbanan.

Beberapa hari lalu saya menerima sebuah cerita tentang se-orang petani.
Dikisahkan seorang ibu sedang dalam perjalanan menengok anak-anaknya yang menetap di luar negeri. Sepanjang perjalanan ibu itu mengobrol dengan seorang pemuda yang duduk di sebelahnya. Dari obrolan yang cukup panjang itu diketahui kalau anak kedua menjadi ahli komputer, anak ketiga bekerja sebagai manajer di sebuah pabrik terkenal, anak keempat menjadi dokter, dan anak kelima sebagai dosen.
Hanya anak pertama yang menjadi petani. Ketika ditanya apakah ibu itu merasa me-nyesal karena anak pertamanya gagal, ibu itu menjawab dengan bangga, “Anak pertama saya bertani untuk mengumpulkan uang bagi adik-adiknya agar bisa bersekolah dengan baik.”

Dari cerita di atas, anak pertama berkorban untuk memberikan yang baik bagi keluarganya. Hal itu hanya bisa dicapai dengan mengorbankan segala ambisi dan cita-citanya sendiri.

Dalam hidup kita, ada kalanya kita harus menekan ego kita dan menempatkan orang lain di atas kepentingan kita.
Dengan begitu, mungkin kita akan melihat lebih banyak hasil daripada diri kita sendiri yang berhasil. (An) 


Apakah saya mau memberikan kesempatan pada orang lain untuk maju, bahkan melebihi saya?

No comments:

Post a Comment