Saturday, August 18, 2012

Renungan 18 Aug 2012

Renungan Harian Katolik "Bahasa Kasih"
Sabtu, 18 Agustus 2012
 

Yeh 18:1-10,13b,30-32
Mzm 51:12-15,18-19
Mat 19:13-15
 

GEREJA BUKAN UNTUK ANAK-ANAK? 

Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. - Mat 19:14


Saya termasuk orang yang berprinsip bahwa Gereja adalah tempat yang serius dan kudus. Anak-anak tidak boleh menjadi ‘pengacau’ di sana. Pernah saya mendengar seorang pastor menegur orangtua yang anaknya menangis di dalam Gereja dan hal ini semakin memperkokoh prinsip saya. Tanpa sadar, bila saya mendengar anak-anak berceloteh di Gereja saya mulai menghakimi orangtuanya. 

Ternyata prinsip saya tidak bertahan lama. Satu-satunya yang berani melunturkan prinsip saya adalah Jessica.
Ia selalu mendesak untuk membawa anak-anak ke Gereja walau kalau dilihat dari semua sisi, hal itu merepotkan dan membuat saya tidak bisa berdoa.
Namun lama-kelamaan, saya mulai bisa melihat kerinduan Jessica membawa si kecil Deo dan Abbie ke Gereja bersama.
Bahkan saya bisa membayangkan mimik dan gerakan tubuh Tuhan berlari keluar Gereja menyambut mereka.

Yang terpenting, sekarang saya bisa menikmati kebersamaan dengan mereka di dalam Gereja. Saya tetap bisa berdoa sekalipun mereka naik di atas pangkuan saya minta digendong. Saya tetap bisa bernyanyi sekalipun mereka tidak mau kalah dan ikut bernyanyi dengan nada yang ‘meleset’. Saya tetap bisa mendengar kotbah sekalipun mereka tidak bisa duduk diam.

Dan satu hal lagi, saya sangat salut dengan Jessica. Sebenarnya ia yang paling repot namun piawai ‘mengendalikan’ si kecil. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya ia yang paling tidak bisa berdoa. Namun terlihat jelas di wajahnya bahwa ia bahagia. Dia tahu bahwa ia sudah mengambil peran yang tepat baginya. (Al) 

Sudahkah saya mengambil peran untuk membawa anak-anak kepada Tuhan?

No comments:

Post a Comment