Tuesday, August 21, 2012

Renungan 21 Aug 2012

Renungan Harian Katolik "Bahasa Kasih"
Selasa, 21 Agustus 2012
 

Yeh 28:1-10
MT UL 32:26-28,30,35-36
Mat 19:23-30 

BE SIMPLE 

…kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?
- Mat 19:27
 
Satu hal yang dituliskan Santo Pius dalam surat wasiatnya sebelum meninggal adalah “saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, dan saya ingin mati secara miskin pula.”

Keteladanan Santo Pius mengingatkan saya akan sosok seorang pastor yang saya kenal sederhana. Sejak dulu pastor ini tidak mau merepotkan umat.
Kalau ia melakukan pela-yanan, tidak pernah mau dijemput. Ia memilih pergi dengan mengendarai motor atau mobil tuanya. Terkadang, umat yang merasa iba dengan sikapnya.

Namun di jaman modern ini, masih banyak yang mengaku hamba Tuhan tapi menuntut diperlakukan istimewa dalam pelayanan. Tak jarang, orang-orang seperti ini dinilai tidak murni pelayanannya.

Mari kita belajar dari Santo Pius yang hidup sederhana.  Lewat kesederhanaannya, orang dapat merasakan mukjizat Tuhan yang luar biasa.  Mari kita belajar untuk melayani de-ngan hati yang tulus, dengan motivasi yang benar, agar nama Tuhan yang dipermuliakan, agar semakin banyak orang boleh merasakan cinta Tuhan.  (Art)   

Apakah saya menuntut diperlakukan istimewa saat melayani?

No comments:

Post a Comment