Thursday, August 16, 2012

Renungan 16 Aug 2012

Renungan Harian Katolik "Bahasa Kasih"
Kamis, 16 Agustus 2012
 

Yeh 12:1-12
Mzm 78:56-59,61-62 
Mat 18:21 – 19:1 


AGAIN…??? 

Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? - Mat 18:21

Sama halnya dengan koin yang mempunyai dua sisi, demikian halnya dengan kasih dan pengampunan.
Jika kita berbicara soal mengasihi, maka kita tidak bisa dari hal mengampuni.
Rumusan saya sendiri, mengasihi berarti bersedia untuk mengampuni.
Jika kita sudah tidak bisa lagi mengampuni, itu sama dengan kita tidak bisa lagi mempunyai kasih. Jadi intinya, kasih dan pengampunan akan selalu berjalan beriringan dan tidak bisa dipisahkan.

Pengalaman disakiti, dilukai, dikhianati pasti akan menjadi tantangan bagi kita untuk melakukan firman Tuhan yang satu ini. Terlebih lagi jika hal itu dilakukan oleh orang-orang terdekat, orang-orang yang kita hormati, orang-orang yang kita anggap bagian dari hidup kita. Bisa jadi kita membutuhkan proses dan waktu yang panjang untuk bisa memulihkan diri kita.

Ketika suatu kali saya harus mengampuni orang yang sangat melukai saya, suami saya mengingatkan bahwa mengampuni adalah keputusan yang kita buat, bukan didasari oleh perasaan. Sekalipun secara perasaan kita merasa belum mau atau tidak bisa mengampuni saat itu, tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa memutuskan untuk mengampuni.
Karena sekali lagi, pengampunan adalah keputusan.

Hal itu sama seperti apa yang kita inginkan dan apa yang harus kita lakukan bertentangan, tapi kita tahu bahwa kita harus memilih yang seharusnya kita lakukan. Sekalipun itu bukan apa yang kita mau, tapi kita tahu itulah yang Tuhan mau. (Jc) 


Apa yang membuat saya mau mengampuni orang yang melukai saya?

No comments:

Post a Comment